Membahas prestasi bola basket Arrows ITHB Bandung, seakan menjadi cerita yang tak pernah berakhir. Capaian emas di ajang berskala nasional seperti jadi hal biasa, meski sebetulnya sangat sulit untuk digapai. Terkini, jebolan Arrows menjadi tulang punggung klub asal Bandung -Prawira Harum Bandung- ketika menjadi jawara IBL Tokopedia 2023. Tak hanya satu, tapi empat pemain yaitu M. Reza Fahdani Guntara, Teemo Teemo, Yudha Saputra dan M. Fhirdan M Guntara.
Di partai final kedua yang digelar di C-Tra Arena, Sabtu (22/7) malam, Prawira menghempaskan Pelita Jaya Bakrie Jakarta dengan skor ketat 63-58. Keberhasilan Prawira juga menjadi sejarah karena menjadi kampiun setelah 25 tahun puasa gelar.
Kemenangan terasa lebih lengkap ketika kapten Prawira, Reza Guntara berhasil menyabet penghargaan Most Valuable Player (MPV). Di laga tandang, Reza mencetak 26 angka, tujuh rebound, satu assist dan satu blok. Sementara ketika berlaga di kandang sendiri, pemain jangkung bertinggi 1,93 meter tersebut berhasil mencetak lima angka, enam lemparan bebas, sembilan rebound serta satu steal untuk Prawira.
Perjalanan Prawira tentu tidak mudah. Hal itu ditegaskan oleh Direktur Utama IBL, Junas
Miradiarsyah. Menurutnya, lawan kuat serta berbagai rintangan lain harus ditaklukkan dalam perjalanan menuju puncak. Salah satu tantangan terbesar adalah mentalitas pemain ketika bertanding dalam tekanan besar sebuah pertandingan final.
“Tahun lalu saya kena mental dan tahun ini juga sama,” demikian Reza mengakui betapa beratnya menjadi tim juara. Sejatinya bukan hanya sang kapten, tetapi semua pemain merasakan hal serupa.
Khusus untuk empat alumni Arrows, perjalanan menjadi juara telah dimulai ketika mereka ditempa di Kampus Harapan Bangsa. Di sana mereka dibentuk, dipersiapkan, digembleng serta dididik untuk menjadi petarung di atas lapangan.
Arrows punya prestasi mentereng di level liga mahasiswa. Reza, Teemo, Yudha dan Fhirdan sangat matang di tataran itu. Mereka dipersiapkan secara paripurna. Pengalaman ketika berseragam Arrows adalah fondasi dalam membangun prestasi di kancah nasional. Disiplin, kerja keras, tekad serta tidak cepat puas menjadi variabel untuk bisa berbicara banyak di kompetisi profesional.
Arrows dan ITHB khususnya, pantas berbangga atas pencapaian anak-anak muda yang berhasil dipersiapkan sejak mereka mahasiswa. Tentu goresan sejarah empat punggawa Arrows lewat Prawira Harum Bandung tidak akan berhenti di sini. Ke depan, akan ada begitu banyak “anak panah” yang kembali akan dilesatkan, terbang dan menancap tepat pada sasaran.
Cerita ini akan terus berulang. Reinkarnasi Reza, Teemo, Yudha dan Fhirdan akan terus bermunculan dari ITHB Bandung. Seperti seorang penjaga malam yang berharap datangnya fajar pagi, prestasi demi prestasi juga akan tetap dinanti.