“Do it my way” – Angelico shines on the red carpet after a turbulent start
top of page
Search
  • Writer's pictureYoga Nugraha

“Do it my way” – Angelico shines on the red carpet after a turbulent start



“I believe that every single success story begins with the failure one.” 

Jovin Angelico tahu persis ketika berkata demikian. Jovin menjadi salah satu siswa yang “patah hati” ketika gagal lolos SBMPTN. 


Tidak ada jalan lain. Demi menggapai cita-cita, ia membidik perguruan tinggi swasta. Ia pun memburu informasi sejumlah kampus swasta di Kota Bandung agar tidak salah menjatuhkan pilihan. Program Studi Informatika Institut Teknologi Harapan Bangsa (ITHB) akhirnya menjadi pilihannya. Sangat dikenal dengan kualitas pembelajaran di semua program studi, pilihan Jovin terbukti jitu. Tak salah ia memilih, karena ITHB akan menjadi gerbang masuk menuju karier dunia profesional yang sukses. 


“Kuliah di ITHB membuat saya sadar, bahwa faktor penentu kesuksesan bukanlah kuliah di universitas negeri, namun attitude dan kegigihan seseorang dalam menyesuaikan diri dengan kondisi saat ini yang begitu dinamis dengan segala perubahan. Pendidikan tersebut saya terima di ITHB.”

Sebagai individu mandiri, Jovin berusaha menggali sebanyak mungkin ilmu yang bisa ia peroleh. Ia memfokuskan diri ke open source frameworks yang terus berkembang dengan cepat. 


Tak sempat “menginjak rem” saat menamatkan sarjana di perkuliahan ITHB, hingga lulus dengan IPK tertinggi di jurusannya dalam waktu kurang dari 3 tahun, ia pun siap untuk menjelajahi dunia baru sebagai seorang profesional. Sudah berusaha mencoba masuk ke perusahaan Big Tech seperti Facebook dan Google, namun masih meleset dari bidikannya dan ia tak patah arang.


Tak lama kemudian usaha kerasnya terbayar lunas, ketika akhirnya ia berhasil bergabung dengan Elang Mahkota Teknologi Group yang lebih dikenal dengan nama Emtek, sebuah holding company raksasa di Indonesia yang didirikan oleh taipan Eddy Sariaatmadja.


Awal bergabung dengan grup konglomerat yang bergerak pada beberapa industri media seperti SCTV dan Indosiar, Rumah Sakit EMC, KLY, Dana dan Bukalapak, Jovin menempati posnya di salah satu anak perusahaan bernama Kreatif Media Karya (KMK) Online. Tak lama berkarier di KMK Online, Jovin akhirnya berlabuh di Vidio hingga hari ini. Berkarier di salah satu perusahaan platform Over-The-Top (OTT) skala nasional membuat skill Jovin berkembang pesat sebagai seorang full-stack software engineer.


Salah satu peran besar ITHB dalam kariernya adalah ketika ia berkolaborasi dengan Convolutional Neural Network and Kalman Filter dalam menggarap proyek solonya tentang dunia artificial intelligence (AI).

Dengan dukungan dosen ITHB, Jovin dipercaya untuk mempublikasikan jurnalnya di jurnal Sinta 1 Nasional dan terindeks Scopus. Selain itu, Jovin bisa mengetahui seni bekerja dengan sebuah tim lengkap dengan pernak-perniknya, seperti memahami kelemahan dan kekuatan anggota tim lainnya, serta bagaimana mendelegasikan tanggung jawab disertai kepercayaan penuh kepada rekan kerjanya.


Sebagai individu yang tertarik dengan semua yang berbau produktivitas, efektifitas dan apa yang ia sebut sebagai automation, pekerjaan Jovin juga banyak berhubungan dengan sistem periklanan di Vidio. Terkait dengan hal ini, ia bertanggung jawab untuk menganalisis data dan meningkatkan performa –ads campaign configurations- di mana pada gilirannya akan menentukan performa iklan yang berimbas langsung pada revenue perusahaan.


Bekerja di perusahaan seperti Vidio jelas merupakan sebuah pencapaian signifikan, mengingat tingginya tingkat persaingan untuk masuk menjadi bagian dari anak perusahaan Emtek Group ini. 

11 views0 comments
bottom of page